Tentu kebanyakan Anda sudah kenal Warung
Nasi Pedes Ibu Andika di Jalan Raya Tuban, tepat di seberang Joger –
tempat belanja baju kaus dengan kata-kata lucu dan berbagai suvenir.
Semula warung ini dikenal dengan nama Warung Nasi Pedes Bu Polres,
karena dulunya berlokasi di seberang kantor Polres, di ruas jalan yang
sama. Setelah bergeser sedikit ke posisi di depan Joger, peruntungannya
semakin kinclong. Sayangnya, kata beberapa teman, sekarang harganya
sudah tidak semurah dulu.
Untuk kawasan Kuta, rekomendasi saya
adalah Warung Nikmat, Gang Biduri 6, Jalan Singosari, Kuta (sebelah
Hotel Bakungsari, 0361 764678). Sudah lebih dari sepuluh tahun saya
melanggani warung ini, dan mutu serta tingkat harganya selalu konsisten.
Ini adalah warung yang menyajikan masakan Jawa Timur-an gaya Kediri.
Rekomendasi saya di sini adalah pecel, rawon, ayam bumbu rujak, gule
sapi, dan sambal tempe alias tempe penyet. Masakannya gurih. Harganya
jujur. Tempatnya sederhana, namun bersih. Mungkin Warung Nikmat adalah
yang pertama menerapkan sistem pembayaran yang menurut saya unik dan
praktis. Para tamu mendapat kartu bertulisan harga makanan sesuai dengan
yang dipesan, dan dengan kartu-kartu itu mereka membayar saat selesai
makan. Tidak heran bila wisatawan asing pun banyak yang makan di sini.
Beberapa tahun setelah Warung Nikmat
menikmati popularitasnya, muncul Warung Pecel Bu Tinuk di Jalan Raya
Tuban 15XG (0361 757476). Karena lokasinya jauh lebih strategis, maka Bu
Tinuk dengan cepat meraih popularitas. Gagrak masakannya sangat mirip
dengan Warung Nikmat, demikian juga sistem pembayarannya. Sekalipun
demikian, ternyata popularitas dan jumlah pengunjung Warung Nikmat tidak
tergerus. Pertanda bahwa Warung Nikmat tahan uji karena kualitas
masakannya.
Sukses Warung Nikmat dan Bu Tinuk tentu
saja memberi inspirasi bagi para pengusaha makanan lainnya. Sejak
beberapa tahun terakhir, Warung Malang di Jalan Patimura, Legian, juga
ramai dikunjungi orang, termasuk wisatawan asing yang memang banyak
“berkeliaran” di daerah itu. Masakan Malang dan Kediri memang beti –
beda-beda tipis.
Kalau Anda ingin mencicipi citarasa
masakan khas Bali yang halal, pilihannya adalah Warung Satria di Jalan
Raya Tuban (0361 762496). Ini adalah cabang dari Warung Satria yang
terkenal di Jalan Kedondong 11A, Denpasar. Di sini Anda bisa mencicipi
berbagai masakan khas Bali, seperti: tum, pesan, ayam garang asem,
lawar, srombotan, dan lain-lain.
Tempat makan halal murmer lain yang
ingin saya rekomendasikan di kawasan ini adalah Taliwang Bersaudara di
Jalan Raya Kuta 89 (0361 752923). Ini memang merupakan tempat asal dari
jaringan RM Taliwang Bersaudara yang sekarang juga ada di Jakarta –
bahkan juga di New Zealand. Rumah makan ini menyajikan masakan khas
Sasak (Lombok) yang dijamin menggetarkan lidah Anda.
Kalau mau yang lebih murah, juga ada
nasi jinggo yang harganya hanya Rp 7 ribu per bungkus, dan soto ceker
yang juga populer di Pasar Kuta. Sayangnya, yang terakhir ini belum
sempat saya cicipi. Jumat depan, akan saya sambung dengan tempat-tempat
makan halal murmer di Denpasar dan sekitarnya.